Allianz LifeChanger – Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli mengadakan kompetisi EMPOWERED 3.0 (Economic Empowerment for Entrepreneurs with Disability) dan telah memasuki tahap akhir. Untuk 10 peserta UMKM yang berhasil terpilih dan telah menyelesaikan masa pendampingan sejak juli 2020.
Ketua Yayasan Allianz Peduli, Ni Made Daryanti menuturkan, Kompetisi EMPOWERED 3.0 berbeda dari sebelumnya karena berlangsung secara online. Meski begitu proses pendampingan, pelatihan, dan penilaian berjalan dengan baik. Peserta belajar membuat catatan keuangan yang benar, strategi marketing dan branding, pengelolaan limbah produk, dan lain sebagainya.
“Kami antusias melihat kemajuan yang signifikan dari kesepuluh peserta, sehingga kami cukup kesulitan untuk memilih tiga usaha terbaik. Harapannya setelah program ini, para peserta semakin berdaya untuk diri sendiri dan lingkungan mereka, serta mampu bersaing di pasar yang kian kompetitif,” ucapnya pada acara Puncak penutupan Webinar Pemberdayaan UMKM Difabel di Tengah Pandemi (11/11).
Proses penjurian dilakukan oleh tim dari Yayasan Allianz Peduli dan Principal Asset Management dengan indikator penilaian diantaranya: bertambahnya pendapatan dari usaha, mampu melakukan pembukuan usaha dengan baik, penambahan jumlah karyawan, serta perluasan cakupan usaha. Tiga rencana usaha dengan nilai tertinggi dimiliki oleh M. Wazir dari Kabupaten Semarang, M. Abdul Ghofur dari Kabupaten Blora, dan Wuri Akhdiyatni dari Kabupaten Bantul. Para pelaku usaha ini akan menerima dana untuk pengembangan usaha mereka, masing-masing sebesar Rp50.000.000 dipotong pajak, persembahan dari Yayasan Allianz Peduli dan Principal Asset Management, serta masyarakat yang telah berdonasi melalui kampanye #30MenitSehari di media sosial Allianz Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pemberdayaan komunitas difabel, termasuk pelaku UMKM yang tentunya terimbas pandemi saat ini. Pemberdayaan ini dilakukan tidak hanya dengan pemberian modal usaha, namun juga dengan pendampingan untuk memastikan keberlanjutan usaha mereka. Kami ingin mengajak masyarakat dan pelaku usaha lain untuk turut memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sosial dan ekonomi di sekitar kita, melalui berbagai proyek filantrofi,” kata Agung Budiono, Chief Executive Officer, Principal Asset Management.
Harapan Allianz Indonesia dan Principal Asset Management adalah agar kompetisi ini dapat menjadi insiprasi dan motivasi baik bagi pelaku usaha difabel maupun bagi masyarakat umum. Sejatinya, menjadi penyandang disabilitas bukan menjadi halangan bagi pelaku usaha untuk terus berkarya secara produktif dan berkelanjutan, bahkan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Masyarakat pun diharapkan dapat melepas stigma negatif mengenai penyandang disabilitas, dan saling mendukung dengan turut berkontribusi bagi sesama melalui berbagai proyek kemanusiaan, tambah Agung. Untuk informasi lebih lanjut tentang produk asuransi Allianz ataupun bisnis bersama BUSS Allianz, bisa menghubungi Agen Allianz kami.